Hipnotis

Hipnosis adalah suatu kondisi mental atau diberlakukannya peran imajinatif. Orang yang melakukan proses hipnosis (memberikan sugesti) terhadap subjek disebut hipnotis (hypnotist). Hipnosis biasanya disebabkan oleh prosedur yang dikenal sebagai induksi hipnosis, yang umumnya terdiri dari rangkaian panjang instruksi awal dan sugesti. Sugesti hipnosis dapat disampaikan oleh seorang hipnotis di hadapan subjek, atau mungkin dilakukan sendiri oleh subjek (Self-hipnosis). Penggunaan hipnosis untuk terapi disebut hipnoterapi, sedangkan penggunaannya sebagai bentuk hiburan bagi penonton dikenal sebagai Stage hipnosis.

Definisi hipnosis

Istilah hipnosis pertama kali dicetuskan oleh James Braid pada tahun 1843

Definisi hipnosis menurut Divisi ke-30 APA

 Hipnotis pada umumnya terkait dengan pengenalan sebuah prosedur selama subyek tersebut disugesti untuk mengalami suatu pengalaman imajinatif. Induksi Hipnotis merupakan sugesti inisial yang luas menggunakan imajinasi seseorang dan mungkin mengandung perincian lebih lanjut pada introduksinya. Sebuah prosedur Hipnotis biasanya digunakan untuk memberikan dukungan dan mengevaluasi respon sugesti. Ketika menggunakan hipnotis, seseorang (subyek) dipimpin oleh orang lain (hypnotist) untuk memberikan respon terhadap sugesti untuk berubah pada pengalaman subyektifnya, perubahan persepsi, sensasi, emosi, pikiran atau tingkah laku. Orang tersebut dapat juga mempelajari Hipnotis diri sendiri (self hypnosis) yang merupakan tindakan untuk mengatur prosedur hipnotis atas kemauan orang tersebut. Jika subyek berespon terhadap sugesti hipnotis, umumnya menandakan bahwa Hipnotis telah berhasil dilakukan. Banyak pihak meyakini bahwa respon Hipnotis dan pengalaman merupakan karakteristik keadaan hipnotis. Di lain pihak, diyakini bahwa penggunaan kata ‘Hipnotis’ tidak diperlukan sebagai bagian dari induksi hipnotik, sedangkan pihak lain meyakini bahwa hal tersebut penting.

Detail prosedur hipnotik dan sugesti akan berbeda, tergantung dari tujuan praktisi dan kegunaan klinis atau penelitian. Prosedur tradisional melibatkan sugesti untuk santai, walau relaksasi tidak perlu dilakukan untuk Hipnotis dan variasi sugesti yang luas dapat digunakan, termasuk sugesti yang membuat seseorang lebih waspada. Sugesti yang menimbulkan perpanjangan waktu hipnotis harus dinilai dengan membandingkan respon terhadap skala terstandardisasi yang digunakan pada keadaan klinis dan penelitian. Ketika mayoritas individual berespon terhadap sekurang-kurangnya beberapa sugest, kisaran nilai dari standardidasi dari nilai yg tinggi hingga rata-rata. Secara tradisional, nilai dikelompokkan menjadi kategori rendah, sedang, dan tinggi. Sebagaimana pada kasus dengan pengukuran skala positif pada konstruksi psikologis, seperti perhatian, kewaspadaan, dan bukti tercapainya keadaan Hipnotis akan meningkatkan nilai individual.

Definisi hipnosis menurut KBBI

Hipnosis adalah keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang memberikan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali.

Definisi hipnosis menurut Kamus katolik modern

Hipnotisme: Suatu fenomena yang menyebabkan tidur secara buatan, yang mengakibatkan sang korban secara tidak normal dapat terbuka untuk mengikuti saran/sugesti. Subyek hipnosis cenderung untuk didominasi oleh ide-ide dan saran-saran dari yang meng-hipnotis, ketika di induksi dengan sugesti atau sesudahnya. Menurut prinsip- prinsip Katolik, hipnotisme sendiri tidak salah, sehingga penggunaannya di dalam kondisi-kondisi tertentu diijinkan. Namun karena hipnotism mencabut sang subyek/pasien dari penggunaan akal budi dan keinginan bebasnya secara penuh, maka diperlukan sebuah sebab yang dapat dipertanggungjawabkan untuk memperbolehkan hipnotis ini dipraktekkan. Lagipula, sebab hipnotism meletakkan keinginan subyek/pasien di dalam kuasa dari yang menghipnotis, maka diperlukan tindakan-tindakan pencegahan untuk menjaga kebajikan subyek/pasien, dan untuk melindunginya dari orang lain terhadap bahaya menjadi bersalah karena tindakan-tindakan yang dapat melukai. Untuk alasan-alasan yang genting, seperti untuk menyembuhkan seorang pemabuk atau seseorang dengan kelainan yang kompleks ingin bunuh diri misalnya, adalah sah untuk menerapkan hipnotism, asalkan dengan tindakan pencegahan bahwa hal itu diadakan dengan kehadiran seorang saksi yang dapat dipercaya, dengan seorang ahli hipnotis yang sungguh-sungguh kompeten dan jujur/tulus. Ijin dari subyek/pasien juga harus ada. Beberapa dokumen dari the Holy See menentukan norma-norma yang harus diikuti di dalam penggunaan hipnotism. (The Holy Office, August 4, 1956; July 26, 1899).

Sejarah hipnosis adalah catatan tentang perkembangan konsep, keyakinan, dan praktik yang berkaitan dengan fenomena Trance, Hipnosis dan Hipnoterapi dari jaman prasejarah sampai jaman modern. Karena hipnosis adalah fenomena alamiah manusia, maka sejarah hipnosis juga berumur setua manusia. Pemanfaatan Fenomena hipnosis untuk pengobatan sudah tercatat sejak ribuan tahun yang lalu, meskipun istilah hipnosis baru pertama kali diperkenalkan oleh James Braid pada tahun 1842. Braid mengadopsi istilah hipnotisme sebagai suatu kondisi pikiran (state of mind) subject dan bukan teknik yang diaplikasikan oleh operator, untuk membedakan pendekatan Braid (yang unik dan berpusat kepada subjek/klien) dengan para Mesmerist yang berpusat kepada operator.

Kontroversi Dalam Dunia hipnotis

Walaupun secara umum efek-efek dari hipnosis diakui, namun banyak perbedaan pendapat antara kalangan ilmuan dan klinis tentang bagaimana hipnosis bekerja.
Psikologis E.M Thorton (1976) memperluas analogi tentang hubungan antara hipnosis, aliran mesmerisme, dan sihir. Ia menekankan bahwa subyek yang dihipnotis pada dasarnya diminta untuk "menuju kondisi seperti pasien epilepsi ditirukan seperti sebuah parodi". Apabila subyek terlihat seperti kerasukan, maka hal ini diakibatkan karena kondisi kerasukan melibatkan konteks yang mirip secara sosio-kognitif, layaknya seseorang yang menerima peran yang diberikan kepadanya dan merasakan hubungan antara yang meminta dan diminta. Bagaimanapun hipnosis dilakukan, pada dasarnya hipnotisme, aliran mesmerisme, histeria, dan kerasukan setan memiliki dasar yang sama dimana konstruksi sosial di rancang oleh pelaku terapi yang antusias akan hal ini, pelaku pertunjukan (showmen), dan pendeta-pendeta atau pelaku ritual agama pada satu sisi dan di sisi lain ada orang-orang yang mudah percaya, penuh imajinasi, penuh kesediaan, diikuti dengan kebutuhan emosional yang tinggi akan kemampuan orang lain untuknya.

  Hipnotis ini sendiri telah dikatagorikan kedalam salah satu cabang ilmu psikologi yang memiliki banyak kegunaan, termasuk dalam terapi pengobatan modern. Banyak pakar hipnotis mengemukakan pendapat bahwa hipnotis sama sekali tidak ada hubungannya dengan ilmu hitam. Meski begitu, mereka tidak menyangkal bahwa sebelumnya, hipnotis sangat lekat citranya dengan ilmu hitam dan dunia kejahatan. Ada beragam cara hipnotis yang sering dilakukan oleh pelaku hipnotis, baikl untuk tujuan kejahatan ataupun tujuan lain seperti terapi kesehatan jiwa.
Berikut ini beragam cara hipnotis yang sering kita dengar.
  1. Menghipnotis dengan menggunakan bandul besi. Penghipnotis akan memutar bandul besi didepan calon korban. Korban akan merasa mengantuk setelah melihat dan mengikuti putaran bandul tersebut. Pada saat inilah, penghipnotis memasukkan sugesti tertentu pada alam bawah sadar korban sehingga korban akan menuruti apapun permintaan dari penghipnotis. Cara hipnotis yang lain adalah dengan menggunakan kejutan sesaat. Jika kita pernah melihat show Romy Rafael di televisi, cara hipnotis ini digunakan olehnya. Calon “korban” diajak berbicara tentang banyak hal hingga pikirannya sesaat kosong karena lengah. Saat itu, penghipnotis bisa masuk dan membuat sang korban tertidur.
  2. Cara hipnotis yang lain yang cukup sering digunakan adalah dengan menggunakan media tepukan tangan. Seseorang yang sedang berada dalam kondisi kejiwaan terguncang atau sedang kalut akan mengalami beberapa periode “blank” dalam pikirannya. Penghipnotis yang sudah terlatih akan sangat mengetahui momen ini. Tepukan kecil di bahu korban akan mengantar korban ke alam tidur dengan nyenyak. Masih ada beragam cara hipnotis yang lain termasuk dengan kontak mata antara penghipnotis dan korban.
Lantas, apakah ada cara menangkal hipnotis yang cukup ampuh untuk membentengi diri kita? Menurut para ahli psikologi, ilmu hipnotis merupakan cabang dari ilmu psikologi. Artinya, korban hipnotis bukanlah korban dari ilmu hitam melainkan hanya korban dari sebuah kecerdasan seseorang (ahli hipnotis) untuk menemukan momen “kosong” di pikiran sang calon korban.
  1. Cara paling aman untuk menangkal hipnotis adalah menghindari pikiran kosong. Pikiran kosong akan memungkinkan segala macam sugesti keluar masuk dengan mudahnya. Menurut pakar ilmu hipnotis, membiarkan pikiran kosong akam membuka gerbang telepatik dan pesan secara telepatik (termasuk pesan negatif) akan mudah masuk.
  2. Berhati-hati jika berada dalam perjalanan dan tiba-tiba terserang kantuk yang tidak wajar. Mungkin kantuk Anda disebabkan masuknya pengaruh dari orang lain. Orang ini sedang melakukan aksi hipnotis yang disebut “telepathic forcing”.
  3. Apakah Anda orang yang latah? Jika ya, pastikan Anda tidak bepergian sendiri. Latah adalah pintu gerbang termudah untuk memasukkan pengaruh hipnotis. Dengan bantuan kejutan, pengaruh hipnotis akan mudah masuk. Kondisi yang sama juga berlaku untuk tipe orang yang sangat mudah terkejut oleh hal apapun.
  4. Mencoba selalu tenang menghadapi segala macam hal yang ada dihadapan mata. Kadang kala, penghipnotis menggunakan teknik hipnotis berkelompok. Mereka akan memancing kelengahan Anda dengan mengerumuni Anda secara mendadak tanpa alasan. Kepanikan hanya mempermudah pengaruh hipnotis mereka. Jangan juga mudah terpengaruh oleh orang yang menepuk Anda secara tiba-tiba. Hindarkan fokus pada orang tersebut untuk menghindari pengaruh hipnotis. Mual, pusing, dada sesak yang datang tiba-tiba bisa jadi adalah pengaruh awal dari energi gendam dan hipnotis yang sedang dikerahkan seseorang pada Anda. Niatkan membuang pengaruh energi negatif tersebut untuk membuang energi negatif tersebut.
  5. Menyibukkan pikiran, bernyanyi dalam hati dan memikirkan hal yang cukup berat akan menguatkan konsentrasi Anda sehingga dapat menangkal masuknya pengaruh hipnotis.
  6. Cara lain yang bisa kita ambil untuk menangkal hipnotis adalah dengan mempelajari ilmu hipnotis itu sendiri. Dengan mempelajari ilmu hipnotis, kita dapat mengenal jenis-jenis ilmu hipnotis serta cara melakukannya. Mengetahui cara melakukan hipnotis membuat kita bisa mempersiapkan cara dan diri untuk menangkal hipnotis tersebut. Lebih jauh lagi, mempelajari ilmu hipnotis akan membawa manfaat bagi kita. Selain untuk perlindungan diri, ilmu hipnotis yang kita kuasai bisa bermanfaat untuk memberikan terapi kesehatan tubuh, terapi kesehatan jiwa dan beragam terapi lain. Ilmu hipnotis bisa pula digunakan untuk terapi berhenti merokok dan pembiusan saat melahirkan. Ilmu hipnotis dapat dipelajari secara ilmiah dan dapat dilatih. Seseorang tidak harus memiliki kedalaman jiwa serta bekal tenaga dalam untuk bisa berlatih hipnotis.
Sumber : Berbagai Sumber