NAGA

 Dalam berbagai peradaban sosok Naga juga dikenal dengan banyak versi, baik mengenai wujudnya maupun sifat karakter peranannya.
Naga adalah sebutan umum untuk makhluk mitologi yang berwujud reptil berukuran raksasa. Makhluk ini muncul dalam berbagai kebudayaan. Pada umumnya berwujud seekor ular besar, namun ada pula yang menggambarkannya sebagai kadal bersayap.
 Naga, dragon (Inggris), draken (Skandinavia), Liong atau Lung (Cina), dikenal sebagai makhluk superior yang berwujud menyerupai ular yang terkadang di gambarkan sosok ular yang memiliki kaki 3 pasang, dan konon Naga juga dapat menyemburkan api dari mulutnya. Habitat Naga sendiri di katakan dapat menempati hampir di seluruh ruang (air, darat, dan udara). Meskipun penggambaran wujudnya berbeda-beda, namun secara umum spesifikasi makhluk tersebut digambarkan sebagai mahluk yang sakti.

pictures of geghans.blogspot.com
 Naga adalah makhluk yang begitu sangat terkenal di peradaban Timur, penggambaran dari wujudnya hampir dapat kita lihat di seluruh wilayah peradaban Timur, meski peranan dalam simbol yang berbeda-beda namun tetap dalam satu ruang kepercayaan Religious yang ada.
 Di Cina, naga dianggap sosok yang bijaksana dan agung layaknya dewa. Naga adalah satu-satunya hewan mitos yang menjadi simbol Shio. Naga di dalam shio memiliki arti kebenaran. Arti lain adalah perlindungan dan keperkasaan. Shio Naga ada pada tahun 2012,2000, 1988, 1876, 1964, 1952, 1940 . Shio naga memiliki kemampuan yang baik dan sayangnya sering membuatnya celaka.

 Naga di peradaban timur mendapat tempat yang  terhormat. Indonesia sendiri memiliki banyak Versi mengenai sosok Makhluk Naga ini, seperti halnya Budaya Minangkabau yang mengenal dongeng ngarai Sianok yang diciptakan oleh Sang Naga. Simbol-simbol penggambaran Makhluk ini juga sangat melekat dengan kebudayaan Jawa, yang umumnya dapat kita lihat pada hiasan-hiasan yang melambangkan sosok Naga di alat musik Jawa (gamelan), pintu candi dan gapura, yang bermakna sebagai lambang pelindung atau penjaga.
 Masyarakat Dayak juga menggambarkan Naga sebagai penguasa dunia bawah, dan Burung Enggang sebagai penguasa dunia atasnya.
Naga dalam budaya Kalimantan, kususnya suku Dayak dan suku Banjar dianggap sebagai simbol alam bawah. Naga digambarkan hidup di dalam air atau tanah dan disebut sebagai Naga Lipat Bumi. Naga merupakan perwujudan dari Tambun yaitu makhluk yang hidup dalam air.
Menurut budaya Kalimantan, alam semesta merupakan perwujudan "Dwitunggal Semesta" yaitu alam atas yang dikuasai oleh Mahatala atau Pohotara, yang disimbolkan enggang gading (burung), sedangkan alam bawah dikuasai oleh Jata atau Juata yang disimbolkan sebagai naga (reptil). Alam atas bersifat panas (maskulin) sedangkan alam bawah bersifat dingin (feminim). Manusia hidup di antara keduanya.
Dalam budaya Banjar, alam bawah merupakan milik Puteri Junjung Buih sedangkan alam atas milik Pangeran Suryanata, pasangan suami isteri yang mendirikan dinasti kerajaan Banjar.
 Dalam arsitektur rumah Banjar, makhluk Naga dan burung enggang gading diwujudkan dalam bentuk tatah ukiran, tetapi sebagai budaya yang tumbuh di bawah pengaruh agama Islam yang tidak memperkenankan membuat ukiran makhluk bernyawa, maka bentuk-bentuk makhluk bernyawa tersebut disamarkan atau didistilir dalam bentuk ukiran tumbuh-tumbuhan.

  Naga atau Ular menurut pandangan bangsa Indonesia dianggap sebagai lambang dunia bawah. Sebelum Zaman Hindu (Neolithicum), di Indonesia terdapat anggapan bahwa dunia ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu dunia bawah dan dunia atas, yang masing-masing mempunyai sifat-sifat bertentangan. Dunia bawah antara lain dilambangkan dengan bumi, bulan, gelap, air, ular, kura-kura, buaya. Sedangkan dunia atas dilambangkan dengan matahari, terang, atas, kuda, rajawali.
 Pandangan semacam itu juga hampir merata di seluruh bangsa Asia. Dalam cerita Mahabarata maupun pandangan bangsa Indonesia sendiri sebelum Zaman Hindu, Naga atau ular selalu berhubungan dengan air, sedangkan air mutlak diperlukan oleh Manusia sebagai sumber kehidupan.

Istilah naga sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta atau India kuno yang bermakna "ular". Dalam naskah Mahabharata dikisahkan bahwa para Naga merupakan anak-anak Resi Kasyapa dari perkawinannya dengan Dewi Kadru. Nama-nama mereka yang terkenal antara lain Sesa, Taksaka, Basuki, Karkotaka, Korawya, dan Dritarastra. Bangsa Naga yang berjumlah ribuan memiliki dua orang sepupu berwujud burung dan disebut sebagai bangsa Kaga. Keduanya bernama Aruna dan Garuda, yang merupakan putra dari Dewi Winata yang juga dinikahi Resi Kasyapa. Dengan demikian, hubungan antara Naga dengan Kaga selain sebagai sepupu juga sebagai saudara tiri. Meskipun demikian hubungan mereka kurang baik dan sering terlibat perselisihan. Di antara para Naga ada pula yang menjadi dewa, yaitu Sesa, yang tertua di antara putra Kadru. Ia memisahkan diri dari adik-adiknya dan hidup bertapa menyucikan diri. Ia akhirnya diangkat sebagai dewa para ular, bergelar Ananta.

pictures of  crystalinks.com
 Di dunia Barat sendiri, Mitos dan dongeng rakyat tentang Naga juga telah tumbuh sejak berabad-abad silam. sosok Naga di gambarkan berwujud seperti kadal raksasa bersayap dengan 2 tangan dan 2 kaki, juga memiliki kemampuan untuk menyemburkan lidah-lidah api dan di percaya juga sebagai Makhluk yang sangat kuat, sosok Naga di dunia barat lebih cenderung digambarkan sebagai monster, merusak dan selalu bersekutu dengan kekuatan gelap. Naga dicitrakan sebagai tokoh antagonis yang seharusnya dihancurkan. Seseorang bisa mendapat gelar pahlawan atau ksatria dengan membunuh Naga. Singkat kata, sosok Naga di dunia Barat adalah ancaman bagi manusia. Meski di dunia Barat sendiri tidak menganggap sosok Naga sebagi sosok yang erat dengan ruang Religious, namun sosok Makhluk ini tetap di gambarkan sebagai sosok Makhluk yang kuat. Dari keseluruhan apa yang telah di ketahui bahwa sosok Naga adalah benar-benar melambangkan Kekuatan dan Kekuasaan yang begitu luar biasa.

 Dalam tradisi Cina Liong atau Lung (Naga) digambarkan sebagai ular berukuran raksasa, lengkap dengan tanduk, sungut, dan cakar, sehingga berbeda dengan Naga versi India Maupun versi bangsa Barat.
Sosok Naga versi Cina dianggap sebagai simbol kekuatan alam, khususnya angin topan. Pada umumnya makhluk ini dianggap memiliki sifat yang baik selama ia selalu dihormati. Naga dianggap sebagai penjelmaan roh orang suci yang belum bisa masuk surga. Biasanya roh orang suci menjelma dalam bentuk Naga kecil dan menyusup ke dalam bumi untuk menjalani tidur dalam waktu lama. Setelah tubuhnya memebesar, ia bangun dan terbang menuju surga.
 Dalam Mitologi Cina, sosok yang mewakili Makhluk ini (Naga) memiliki peranan yang sangat kuat. Seperti halnya Seiryu Makhluk yang mewakili sosok dari Naga ini tercantum jelas sebagai salasatu Makhluk dari Empat Simbol rasi Cina. Seiryu yang terkadang juga disebut Naga Azure dari Timur, dan dikenal sebagai Seiryuu (Azure Dragon) di Jepang dan Cheongryong di Korea ini, di katakan mewakili sisi timur dan musim semi. Menurut Wu Xing, Seiryu berelemenkan kayu (Wood).
Makhluk ini juga dikenal dalam kebudayaan Jepang dengan istilah Seiryuu, Ryuu.

 Di Jepang, Azure Dragon (Seiryuu, Ryuu) di percayai sebagai salah satu Makhluk dari empat roh sebagai wali yang menjaga kota ataupun suatu wilayah. Seperti halnya Azure Dragon (Seiryuu, Ryuu) dikatakan sebagai pelindung kota Kyoto di sisi timur, dan di katakan juga setiap sisi memiliki Roh pelindung yang berbeda-beda, seperti apa yang telah menjadi kepercayaan sebagian besar penduduk di sana yang mempercayai bahwa dari sisi barat dilindungi oleh Macan Putih, di sebelah sisi utara dilindungi oleh Black Tortoise, dan selatan dilindungi oleh Vermilion Bird, serta titik pusat dilindungi oleh Yellow Dragon. Di Kyoto terdapat kuil untuk masing-masing roh penjaga, seperti halnya sosok The Azure Dragon (Seiryuu, Ryuu) ini diwakili dalam Kuil Kiyomizu di timur Kyoto.

 Menurut pendapat sebagian ilmuwan, Naga Versi Cina maupun Versi lainnya merupakan makhluk khayal (tidak nyata?) yang diciptakan oleh masyarakat zaman dahulu akibat penemuan fosil dinosaurus pada era tertentu, sehingga muncullah pemikiran-pemikiran yang memulai awal terciptannya kisah Makhluk tersebut.


 Inilah sedikit keterangan dari Naga, dan apapun itu semua kembali kepada diri kita masing-masing, semoga apapun yang kita ketahui dalam tulisan ini tidak dapat merubah apapun yang ada pada diri kita.

Salam One Wisdom

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Naga dan beberapa sumber lainnya